Senin, 08 Juli 2013

Manfaat Dan Efek Negatif Memakan Buah Jengkol


Apakah Anda termasuk orang yang suka menyertakan buah jengkol sebagai salah satu menu makan Anda, baik sebagai lalapan (dimakan mentah) atau diolah dalam sajian masakan? Hmmh....!! Pastinya makan Anda menjadi lahap dan nambah lagi.

manfaat buah jengkol

Buah jengkol yang memiliki aroma yang khas itu biasa dikonsumsi karena memiliki rasa yang gurih bila dimasak dan dapat meningkatkan selera makan, hal ini disebabkan meningkatnya pengeluaran enzim amilase pada lidah saat dimakan. Oleh karena itu buah yang satu ini banyak disukai.

Namun, disamping rasanya yang mengundang selera makan bertambah, buah jengkol seperti semua kita ketahui memiliki bau dan aroma yang khas, kita akan merasa tidak nyaman apabila menghirup aroma tersebut ketika dalam suasana diluar meja makan, misalnya di pesta atau di tempat umum lainya. Memakan buah jengkol juga akan menimbulkan bau yang menyengat pada air seni yang dihasilkan, sehingga sebagian orang akan berfikir dua kali sebelum memakan buah yang satu ini.

Manfaat Memakan Buah Jengkol.

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, menurut berbagai penelitian menunjukkan bahwa jengkol juga kaya akan karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, Vitamin C, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin, dan saponin.

Sumber Vitamin.
Khusus untuk vitamin C terdapat kandungan 80 mg pada 100 gram biji jengkol. Vitamin C diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh, nencegah sariaman dan lainnya. Sedangkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan per hari adalah 75 mg untuk wanita dewasa dan 90 mg untuk pria dewasa.

Sumber Protein.
Jengkol merupakan sumber protein yang baik, yaitu 23,3 g per 100 g bahan. Kadar proteinnya jauh melebihi tempe yang dikenal sebagai sumber protein nabati, yaitu hanya 18,3 g per 100 g. Protein berfungsi membangun enzim, hormon, dan imunitas tubuh. Karena itu, protein sering disebut zat pembangun.

Sumber Zat Besi.
Jengkol mengandung 4,7 g per 100 g. Zat besi dibutuhkan utuk mengontrol tekanan darah dalam tubuh. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Gejala-gejala orang yang mengalami anemia defisiensi zat besi adalah kelelahan, lemah, pucat dan kurang bergairah, sakit kepala dan mudah marah, tidak mampu berkonsentrasi, serta rentan terhadap infeksi. Di dalam tubuh, zat besi sebagian terletak dalam sel-sel darah merah sebagai heme, suatu pigmen yang mengandung inti sebuah atom besi.

Sumber Kalsium.
Jengkol juga sangat baik bagi kesehatan tulang karena tinggi kandungan kalsium, yaitu 140 mg/ 100 g. Peran kalsium pada umumnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu membantu pembentukan tulang dan gigi, serta mengatur proses biologis dalam tubuh. Keperluan kalsium terbesar adalah pada saat masa pertumbuhan, tetapi pada masa dewasa konsumsi yang cukup sangat dianjurkan untuk memelihara kesehatan tulang. Konsumsi kalsium yang dianjurkan pada orang dewasa adalah 800 mg per hari.

Sumber Fosfor.
Kandungan fosfor pada jengkol (166,7 mg/100 g) juga sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi, serta untuk penyimpanan dan pengeluaran energi.

Dengan demikian,sebenarnya walaupun sebagian orang mencibir terhadap makanan yang berasal dari buah jengkol yang disebabkan baunya, ternyata banyak manfaat yang diperoleh dari mengonsumsi buah jengkol.

Efek Negatif Memakan Buah Jengkol.

Disamping manfaat yang dihasilkan dengan memakan dan mengkonsumsi buah jengkol yang tentu saja dengan takaran yang sesuai dengan kondisi tubuh, namun hati-hatilah dalam mengkonsumsi buah jengkol, terutama bagi tubuh yang rentan terhadap efek dari buah jengkol. Karena disamping manfaat yang dihasilkan juga terdapat efek negatif yang ditimbulkan dari memakan buah jengkol.

Efek negatif yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi buah jengkol, diantaranya adalah:

Bau Mulut Dan Urine.
Yang paling umum dan diketahui banyak orang dari akibat memakan jengkol adalah penyakit mulut naga alias bau mulut dan kencing kebo alias bau pesing.

Penyebab bau itu sebenarnya adalah asam-asam amino yang terkandung di dalam biji jengkol. Asam amino itu didominasi oleh asam amino yang mengandung unsur Sulfur. Ketika terdegradasi atau terpecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino itu akan menghasilkan berbagai komponen flavor yang sangat bau, karena pengaruh sulfur tersebut. Salah satu gas yang terbentuk dengan unsur itu adalah gas H2S yang terkenal sangat bau.

Jengkolan atau Jengkoleun (bahasa Sunda).
Mengkonsumsi jengkol berlebihan menyebabkan terjadinya penumpukan kristal di saluran urin, yang disebut "jengkolan". Ini terjadi karena jengkol mengandung asam jengkolat yang tinggi dan sukar larut di air pada pH yang masam.
Asam jengkolat atau jengkolic acid merupakan sejenis asam amino yang terkandung dalam biji jengkol. Endapan asam jengkolat membentuk kristal berujung runcing yang bisa melukai pembuluh darah di ginjal dan saluran kencing. Air kencing pun tidak bisa keluar karena mengalami retensi urene, atau yang juga disebut kejengkolan. Inilah yang menyebabkan orang yang sering mengkonsumsi jengkol akan jarang buang air kecil. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus tanpa ada perhatian khusus bisa menyebabkan terbentuknya batu ginjal.

Semoga bermanfaat.

Baca juga:
bact to top

Tidak ada komentar:

Posting Komentar