Minggu, 23 Juni 2013

Buah alpukat, kandungan nutrisi dan manfaatnya bagi kesehatan.


Buah alpukat yang kita kenal adalah sebagai bahan campuran hidangan berupa jus, campuran minuman sirup, es campur dan lain-lain. Rasanya yang lezat dan menyegarkan, sehingga banyak disukai dari anak-anak hingga orang tua.

buah-alpukat

Selain enak untuk bahan makanan atau minuman, buah alpukat juga mengandung nilai nutrisi tinggi, yang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Nutrisi yang terkandung dalam buah alpukat diantaranya: folat, potassium, protein, kalori, kalsium, lemak, karbohidrat, zat besi, fosfor, vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin E dan lain-lain; yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh bila dikonsumsi secara teratur.

Pohon buah alpukat banyak tumbuh dengan baik di berbagai daerah di Indonesia sebagai tumbuhan pekarangan. Pohonnya bisa mencapai 20 meter dengan daun lebat berwarna hijau kekuningan ini, dari pohon, daun dan apalagi buahnya, semua dapat dimanfaatkan. Pohonnya untuk bahan kayu/kayu bakar, buahnya untuk dikonsumsi atau bahan makanan, daunnya bisa buat makanan ternak seperti kambing misalnya; bahkan ternyata biji buah dan daun alpukat dapat digunakan sebagai bahan pengobatan alami seperti: tekanan darah tinggi, batu ginjal, kanker mulut, maag, mata bengkak dan lain-lain.

Asal usul buah alpukat.

Nama apokat atau avokad atau dalam bahasa Inggris: avocado yang memiliki nama latin: Persea americana, berasal dari bahasa suku Aztek yang berada di daerah Amerika Tengah, Meksiko dan Guam yaitu: ahuacatl (dibaca kira-kira "awakatl"). Karena itu, dari daerah itulah pada awalnya buah alpukat dikenal.

Buah apokat pertama kali diperkenalkan kepada penduduk Eropa pada awal abad ke-16 oleh salah seorang pemimpin pasukan Spanyol bernama Martín Fernández de Enciso. Ketika itu bangsa Spanyol sudah memasuki dan menjajah wilayah-wilayah Amerika Tengah.

Sejak itulah buah apokat mulai disebar dan dikenal oleh banyak penduduk dunia.

Kemudian Apokat diperkenalkan ke Indonesia oleh Belanda pada abad ke-19. Dan sekarang tanaman buah alpukat ini banyak tumbuh di daerah-daerah di Indonesia, dengan sebutan: alpuket (Jawa Barat), alpokat (Jawa Timur/Jawa Tengah), boah pokat, jamboo pokat (Batak), advokat, jamboo mentega, jamboo pooan, pookat (Lampung) dan lain-lain.

Suber: Wikipedia Indonesia.

Kandungan nutrisi dalam buah alpukat.

Nilai nutrisi atau gizi yang terkandung dalam buah alpukat ternyata cukup tinggi, seperti: karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.

Pada setiap 100 gram buah alpukat matang segar, diperoleh kandungan gizi sebagai berikut:

Energi 670 kJ (160 kcal);
Karbohidrat 8,53 g;
Gula 0,66 g;
Diet serat 6,7 g;
Lemak 14,66 g; 2.13 g jenuh
monounsaturated 9,80 g;
polyunsaturated 1,82 g
Protein 2 g
Thiamine (Vit. B1) 0,067 mg (5%)
Riboflavin (Vit. B2) 0,130 mg (9%)
Niacin (Vit. B3) 1.738 mg (12%)
Asam pantotenat (B5) 1,389 mg (28%)
Vitamin B6 0,257 mg (20%)
Folat (Vit. B9) 81 mg (20%)
Vitamin C 10 mg (17%)
Kalsium 12 mg (1%)
Besi 0,55 mg (4%)
Magnesium 29 mg (8%)
Fosfor 52 mg (7%)
Kalium 485 mg (10%)
Seng 0,64 mg (6%)

Sumber: USDA Nutrient database.

Buah alpukat membantu menjaga kesehatan.

Buah alpukat yang rasanya enak, lezat dan menyegarkan itu, bila dikonsumsi secara teratur akan berakibat baik dalam kesehatan tubuh, karena banyak mengandung gizi yang diperlukan tubuh kita dalam menjaga kestabilannya.

Mecegah Strooke:
Kandungan Folat sekitar 20% dalam daging buah alpukat, dapat berkhasiat untuk mencegah terjadinya stroke. Untuk itu jika kita mengkonsumsi alpukat, kemungkinan terserang stroke akan semakin kecil.

Menjaga kesehatan jantung:
Buah alpukat juga mengandung "beta-sitosterol" merupakan kolesterol baik (HDL) yang dapat menurunkan kadar koresterol jahat (LDL) dalam darah, selain itu alpukat juga banyak mengandung lemak tak jenuh tunggal yang dapat meningkatkan HDL, sehingga dengan perpaduan antara "beta-sitesterol" dan "lemak tak jenuh tunggal" ini dapat menjaga kesehatan jantung dan mengurangi resiko strooke.

Mencegah anemia /darah rendah:
Di dalam buah alpukat ini mengandung tembaga dan zat besi. Zat besi dan tembaga sangat membantu dalam hal pembentukan sel darah merah, dengan sering memakan buah alpukat dapat mencegah kekurangan darah atau anemia. Buah alpukat juga dapat memantau detak jantung dan menjaga fungsi saraf tubuh agar tetap terjaga.

Mengurangi pertumbuhan sel kanker:
Buah alpukat mengandung Asam oleat, yang menurut penelitian sangat ampuh dalam menghambat pertumbuhan sel kanker seperti prostat, kanker mulut, juga efektif dalam mencegah kanker payudara.

Menurunkan dan mengontrol tekanan darah:
Potasium atau Kalium Potasium (dikenal juga sebagai kalium) yang ada dalam alpukat dapat mengurangi depresi, mencegah pengendapan cairan dalam tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah. Alpukat kaya akan mineral kalium, tapi rendah kandungan natriumnya. Perbandingan ini mendorong suasana basa di dalam tubuh kita.

Mengontrol gula dalam darah.:
Lemak tak jenuh dalam buah alpukat, selain berperan dalam menurunkan kolesterol darah, juga dapat berperan dalam mengembalikan resistensi insulin. Insulin berperan dalam mengontrol kadar gula darah. Kandungan lainnya yaitu serat dapat berperan dalam mempertahankan tingkat gula darah.

Anti inflamastori /anti peradangan:
Senyawa Phytonutrient yang ditemukan dalam alpukat, seperti polyphenols dan flavonoids telah ditemukan memiliki sifat anti-inflamasi, sehingga mengurangi risiko gangguan inflamasi dan degenerative.

Menjaga kesehatan mata.dan kulit:
Vitamin E dan vitamin A yang terkandung dalam buah alpukat cukup tinggi, Vitamin A dapat menjaga kesehatan mata dan Vitamin E dikenal sebagai vitamin yang berguna untuk menghaluskan kulit. Kombinasi vitamin E dan vitamin A membuat kulit menjadi kenyal, menghilangkan kerut, membuat kulit terlihat muda , segar dan bercahaya.

Buah, biji dan daun alpukat untuk pengobatan.

Selain buahnya enak dimakan, seperti yang telah disebutkan dimuka, daun dan biji buah alpukat juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan alami.

Berikut diantaranya.

Mengobati sakit maag.:
Biji buah alpukat dicuci bersih, kemudian diparut lalu campurkan 100cc air hangat lalu diperas diambil air patinya. Diminum 1 x sehari (untuk sakit stadium awal) dan 2 x sehari (untuk stadium kronis)

Mengobati batu ginjal.:
7 lembar daun alpukat segar dicuci bersih lalu diseduh dengan 1 gelas air panas, dinginkan lalu diminum 2 x sehari (pagi dan sore) hingga batu ginjal keluar.

Mengobati sakit pinggang.:
5 lembar daun alpukat direbus dengan 2 gelas air hingga menjadi 1 gelas lalu diamkan satu malam dan diminum esok harinya. Lakukan tiap hari dalam jangka waktu 1 minggu.

Menurunkan tekanan darah tinggi/hypertensi .:
3 lembar daun alpukat diseduh dengan 1 gelas air panas, dinginkan lalu diminum airnya. Lakukan tiap hari sekali sampai tekanan darahnya normal.

Mengobati kencing manis.:
Caranya adalah Biji alpukat dipanggang di atas api kemudian dipotong menjadi kecil-kecil, setelah itu biji yang telah di potong-potong tadi direbus dengan menggunakan air bersih sampai airnya menjadi coklat. kemudian disaring, lalu diminum setelah dingin.

Mengobati kencing batu.:
Bahan: 4 lembar daun alpokat, 3 buah rimpang teki, 5 tangkai daun randu, setengah biji pinang, 1 buah pala dan 3 jari gula enau.
Cara membuat ramuan : semua bahan dicuci hingga lalu direbus dengan menggunakan 3 gelas air bersih sampai mendidih dan tersisa kira kira 2 1/4 gelas, dinginkan lalu disaring.
Aturan minum: 3 x sehari (3/4 gelas).

Mengobati sakit gigi berlubang.:
Biji buah alpukat dilumatkan hingga berbentuk serbuk kering kemudian masukkan ke dalam lubang gigi yang sakit menggunakan kapas.

Melembabkan kulit muka kering.:
Daging buahnya dilumatkan hingga berbentuk bubur, lalu gunakan sebagai masker. Setelah kering, basuh dengan air hangat.

Mengobati mata bengkak.:
Daging buah alpukat yang segar dan matang diiris membentuk bulan sabit. Sambil berbaring tempelkan irisan daging buah alpukat tadi dibawah mata dan diamkan selama 20 menit. Lalu bersihkan dengan air.

Itulah informasi seputar Buah alpukat dan manfaatnya bagi kesehatan; yang meliputi: Asal usul buah alpukat, Kandungan nilai nutrisi dalam buah alpukat, Buah alpukat menjaga kesehatan, dan Buah, biji dan daun buah alpukat untuk pengobatan alami.

Semoga bermanfaat.

Baca juga: Cara mengenali jamur beracun dilihat dari tampilannya.

Sabtu, 22 Juni 2013

Mengenali jamur beracun dari tampilan fisiknya


Di daerah tropis seperti di Indonesia ini banyak tumbuh berbagai jenis jamur. Selain enak untuk dikonsumsi, jamur juga banyak mengandung nutrisi tinggi dan banyak yang berkhasiat obat.

Tapi waspadalah, ada diantara jenis- jamur liar yang tumbuh itu beracun dan berbahaya bila dikonsumsi.

Berikut ini adalah diantara jenis jamur yang mengandung racun :

jamur_beracun

jamur_beracun

jamur_beracun

jamur_beracun

jamur_beracun

jamur_beracun

jamur_beracun

jamur_beracun

jamur_beracun

jamur_beracun

jamur_beracun

Untuk mengenali jamur beracun atau tidak, secara fisik kita dapat mengetahui dengan cara trik-trik berikut ini :

Warna mencolok: jamur beracun umumnya memiliki warna yang mencolok dan warna yang indah, seperti warna biru-tua, warna merah-darah, hitam-legam, maupun warna lainnya seperti kuning muda, putih ceperlang. Ada juga jamur berabun dengan bercak-bercak warna lain.

Noda hitam pada bahan perak: apabila jamur kita kerat dengan pisau yang terbuat dari perak atau stainless steel, setelah kering pada pisau tersebut akan menimbulkan warna hitam atau kebiruan. Ini menandakan bahwa jamur tersebut beracun.

Cincin pada batang: Jamur beracun memiliki cincin (anullus) pada batangnya atau pangkal batang, kebuali jamur merang yang memiliki cincin pada pangkal batangnya tetapi tidak beracun.

Atap jamur berbulu: Pada bagian atas payung atau atap biasanya ada seperti berbulu atau merang.

Menimbulkan warna gelap pada makanan: Apabila jamur dimasak atau dipepes bersama-sama dengan nasi putih maka pada nasi tersebut terjadi perubahan warna menjadi warna putih kekuningan atau menjadi putih gelap.

Bau yang menyengat: Jamur beracun biasanya memiliki bau busuk maupun berbau amoniak yang menyengat .

Itulah cara sederhana mengenali secara fisik jamur beracun. Untuk mengetahui secara akurat tenunya harus diteliti secara kimiawi di laboratorium.

Semoga informasi sederhana ini bermanfaat.